Selasa, 08 Januari 2008

Tugas

Andai saya menjadi pimpro SIMNAS dan saya diberi dana 1 triliun Rupiah,maka yang ada di benak saya adalah membangun SIMNAS yang mapan,dan membuat sebuah proyek dimana setiap masyrakat dapat menikmati semua layanan publik yang mengenai Sistem Informasi Di Tingkat Nasional dengan sangat mudah.Tidak perlu berbelit-belit dengan masalah birokrasi.
Dan saya juga akan membuat Sistem Informasi di bidang pendidikan.Sekarang sistem pendidikan di Indonesia menjadi terlalu berbelit-belit,juga menjadi sesuatu yang membuat masyarakat menjadi tidak percaya thdp sistem pendidikan di Indonesia ini.Maka dari itu saya ingin juga merubah sistem pendidikan di Indonesia,terutama pada Sistem Informasi Manajemennya.Karena sangat tidak relevan dengan kenyataan yang ada,mengubah sistem menjadi lebih mudah untuk di pahami seluruh masyarakat.Membuat Sistem Informasi pendidikan lebih mudah untuk diketahui oleh masyrakat.Dengan cara membuat akses yang mudah di jangkau untuk mengetahui SIM pendidikan Nasional

Senin, 17 Desember 2007

Harapan Masyarakat It tentang TI/SI nasional

Pada akhirnya, sebagaimana sudah terjadi di banyak negara, Internet masuk dan merasuki pemerintahan. Bila sebelumnya hanya digunakan untuk sarana penelitian dan komunikasi antar-peneliti di lingkungan perguruan tinggi, setelah Internet dikomersialkan, tak pelak ia mampu menjadi “perubah besar” dalam berbagai aspek kehidupan manusia termasuk tata laksana pemerintahan. Jauh sebelum munculnya Internet, sudah banyak institusi pemerintah di Indonesia yang menggunakan Sistem Informasi (SI) bagi menunjang operasional masing – masing. Namun SI ini masih berupa pulau – pulau yang terpisah satu dengan lainnya, relatif tidak ada keterhubungan dan ketersesuaian, bahkan di satu departemen sekalipun. Sebagian besar SI ini masih berorientasi ke dalam, artinya hanya untuk memenuhi kepentingan internal organsaisi saja. Penggunaan SI untuk pelayanan publik masih belum lazim, bukan saja disebabkan oleh belum tersedianya teknologi yang mudah dan murah untuk pelayanan publik, namun adanya permasalahan lain yang menghambat seperti tatanan peraturan dan perundangan yang belum mendukung adanya pelayanan publik melalui media online. Munculnya gelombang reformasi dan makin matangnya teknologi Internet seolah menjadi pemecah kebekuan yang selama ini tak tergoyahkan. Masyarakat membicarakan e-government. Sebagian aparat pemerintah menunjukkan itikad dan antusiasmenya terhadap e-govt yang dipercaya akan menjadi “wajah” pemerintahan di era milenium. Di balik semua itu ada terkandung berbagai masalah yang bila tidak dibenahi, akan mengurangi manfaat dari e-govt, atau bahkan tidak akan menambah kesejahteraan masyarakat meski sumber daya sudah banyak dikerahkan. Paper ini dimaksudkan sebagai masukan dan pemikiran dalam memahami faktor – faktor penghambat maupun pendukung dalam upaya mensukseskan implementasi e-govt. Faktor – faktor ini tidak hanya yang bersifat teknis semata, namun juga yang non-teknis dan strategis. Pada bagian pertama akan diuraikan permasalahan yang berkenaan dengan implementasi e-govt dalam tataran makro dan mikro, Untuk memperoleh gambaran implementasi dan harapan, disajikan fakta di negara – negara lain beserta komentar dari berbagai pihak mengenai e-govt. Pola pikir yang melandasi implementasi e-govt dicoba didekati dalam konteks Indonesia, dari sinilah kemudain muncul berbagai faktor penghambat dan pendorong. Pada bagian akhir penulis menyampaikan tantangan yang akan dihadapi ke depan berkaitan dengan tata laksana pemerintahan dan posisi relatif e-government. Menutup paper ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran dengan harapan dapat bermanfaat dalam loka karya ini, maupun bagi masyarakat Indonesia.

Kamis, 13 Desember 2007

Blue Book ICT Indonesia

IT telah melahirkan sebuah industri baru, yaitu industri IT. Contoh industri IT ini
adalah industri telekomunikasi (Telkom, Indosat dan operator telekomunikasi
lainya), perangkat lunak (software, seperti misalnya Balicamp), perangkat keras
(hardware, seperti misalnya PT INTI), integrasi sistem (system integrator), jasa
internet (Internet Service Provider atau ISP, web hosting, Aplication Service
Provider), dan masih banyak yang lainnya. IT sudah menjadi sebuah industri yang
nyata dan dapat memberi kontribusi kepada pendapatan negara.
Di Indonesia, industri IT diharapkan dapat dikembangkan untuk menyumbangkan
devisa kepada Indonesia paling tidak sebesar $8.2 miliar di tahun 2010. Target ini
tidak berlebihan mengingat pasar dunia di bidang ini telah melebihi satu triliun $,
di mana pasar domestik Indonesia diperkirakan telah mencapai $1.5 miliar. Hal
ini menuntut pengembangan daya saing industri IT Indonesia, sehingga secara
kolektif mampu tumbuh, berkembang, dan merebut pangsa pasar tersebut.
Namun demikian, terrnyata Sumber Daya Manusia yang bergerak di bidang
Information Technology (SDM IT) tidak mudah diperoleh. Bahkan di negara yang
terdepan dalam industri IT, yakni Amerika Serikat (di Silicon Valey dan pusat
industri IT lainnya), masih kekurangan SDM IT. Salah satu cara mereka untuk
mengatasinya adalah dengan mengimpor SDM IT dari luar negeri, khususnya
India dan China. Cara lain yang dilakukan adalah dengan outsource pekerjaan ke
luar negeri. Jika Indonesia menargetkan tambahan devisa sebesar $8 miliar/tahun
dalam industri IT, dan produktifitas seorang pekerja diasumsikan sebesar $25.000,
maka jumlah pekerja yang dibutuhkan adalah 8 milyar/25 ribu, yakni 320.000.
Perlu kerja keras untuk mencapai jumlah tersebut.
Jika Indonesia tidak mempersiapkan pemenuhan kebutuhan SDM IT, maka bukan
tidak mungkin Indonesia hanya akan menjadi pengimpor atau konsumen IT. Dan
bukan pemasukan devisa negara sebesar $8,2 miliar/tahun yang diperoleh, tapi
pengeluaran sebesar itu untuk memenuhi kebutuhan IT di dalam negeri. Oleh
karena itu penting bagi Indonesia untuk merencanakan dan mempersiapkan
pemenuhan kebutuhan SDM IT. Dalam hal ini perlu dukungan dari berbagai pihak
antara lain, pemerintah, universitas-universitas, lembaga-lembaga non-formal
penghasil SDM IT dan semua lapisan masyarakat pengguna IT.

Secara singkat ada lima alasan mengapa kita memerukan Blue Book Perencanan
SDM untuk Industri ICT.
• Industri ICT Indonesia membutuhkan SDM lebih dari 320,000 orang di tahun
2010, baik untuk kebutuhan industri telematika, egovernment, industri
keuangan dan jasa, maupun untuk organisasi masyarakat.
• Kapasitas lembaga pendidikan saat ini masih terlalu rendah sehingga perlu
usaha yang besar (masif) dari lembaga pendidikan namun perlu tetap sesuai
dengan kebutuhan kompetensi di industri.
• Mengingat banyaknya pihak yang terlibat maka perlu panduan kurikulum
generik dan mekanisme assessment untuk digunakan lembaga pendidikan.
• Apabila terjadi gap antara kebutuhan dan kapasitas maka perlu inisiatif dan
program untuk memastikan kecukupan pasokan SDM ICT
• Panduan ini perlu dibuat secara tertulis ke dalam Blue Book yang direvisi
setiap tahun

Buku ini paling tidak terdiri dari empat bagian sebagai berikut.
Bagian I: Estimasi Kebutuhan SDM ICT s/d 2010
Kualitatif: Kompetensi
Kuantitatif: Jumlah
Bagian II: Kinerja Saat ini
Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan
Kapasitas Pertahun
Bagian III: Rekomendasi
Page 10
Blue Book versi 1, September 2003
6 uikulum Generik
Assessment
Bagian IV: Usulan Action Plan
Inisiatif
Program

Sebagaimana diperlihatkan pada Gbr. 1, Blue Book menjadi panduan dalam
proses penyiapan SDM telematika.
Pertumbuhan perusahaan telematika di
Indonesia perlu didata untuk menghitung estimasi kebutuhan SDM untuk industri
Indonesia. Hasilnya dicatat dalam Blue Book. Demikian juga kapasitas dari
Lembaga Pendidikan ICT Indonesia dicatat dalam Blue Book ini. Kurikulum
Generik dikumpulkan dalam Blue Book untuk digunakan lembaga pendidikan di
Indonesia untuk menghasilkan SDM telematika. Blue Book juga perlu memiliki
mekenisme assessment untuk mencek kualitas dari SDM telematika. Lembaga
Asssessment mengeluarkan sertifikasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
Blue Book ini. Blue Book juga mengandung inisiatif dan program apabila
kuantitas dan kulitas SDM yang dihasilkan tidak memenuhi kebutuhan industri.

Minggu, 09 Desember 2007

Soal Uts Smester Ganjil

2. Tentang Komputer DNA dan masa depannya

b. Komputer DNA akan segera menggantikan komputer biner.
Komputer DNA adalh komputer canggih,diman komputer ini tidak lagi menngunakan bilangan biner dalam menjalankan operasinya.Komputer yang kita kenal sehari-hari menggunakan data biner (binary data) untuk menyimpan dan mengolah informasi atau perhitungan. Data biner ini merupakan sistem angka berbasis dua, yaitu 0 dan 1. Sedangkan DNA, singkatan dari deoxyribose nucleic acid, menyimpan dan mengolah informasi genetika manusia dalam molekul-molekul yang diberi kode huruf A, C, T, dan G. A merupakan inisial untuk adenine, C untuk cytosine, T untuk thymine, dan G untuk guanine.keunggulan utama komputer DNA. Enzim-enzim yang terlibat bekerja secara paralel. Komputer klasik membaca dan mengolah data secara linier (berurutan). Melibatkan data dalam jumlah besar, komputer klasik akan sangat kerepotan mengolah data-data yang luar biasa banyaknya. Penghitungan membutuhkan waktu sangat lama karena dilakukan satu per satu. Di sinilah keunggulan komputer DNA! Untuk jumlah data yang sangat banyak, komputer DNA dapat melakukan penghitungan jauh lebih cepat karena semua prosesnya dilakukan secara paralel (bersamaan).Bukan tak mungkin pada yang masa akan datang komputer DNA menngantikan komputer biner,karena dari segi kecepatan lebih unggul kompter DNA.

d. Banyak vendor masih enggan mengembangkan komputer DNA.
Vendor masih enggan mengembangkan komputer DNA karena komputer ini belum banyak di gunakan oleh user-user yana ada.Karena penelitiannya pun belum selesai secara maksimal,makanya para vendor masih ragu untuk mengembangkannya.Selain itu juga butuh biaya yang cukup besar untuk mengembangkan komputer ini.


4. Pilihan anda tentang pembajakn software.

b.Melarang secara terbatas aplikasi tertentu.
Pembajakan software memang merugikan negara,namun apabila pembajakan dilarang secara ketat,maka ada pihak-pihak yang dirugikan juga.Seperti para mahasiswa dan pengguna (user) pada umumnya.Karena seperti diketahui,software asli jauh lebih mahal ketimbang software bajakan.Maka dari itu biarkan ada pembajakan,tapi harus di kendalikan.Batasi saja aplikasi-aplikasi tertentu,seperti operation system(OS)nya saja boleh di bajak, tetapi software officenya/aplikasi yg lain tidak.

d.Membajak bila perlu saja.
Cara ini juga bisa di pakai misalnya ada suatu perusahaan/kantor memakai software asli,kita copy/kita bajak dan hanya di pergunakan oleh pihak-pihak tertentu saja.Contohnya mahasiswa dan user biasa tadi.Kemungkinan besar cara ini dapat menanggulangi pembajakan secara besar-besaran.Karena dengan cara ini hanya pihak-pihak tertentu yang dapat menngunakan software bajakan,dengan ketentua dan syarat yang harus dipenuhiu pula.

Jumat, 26 Oktober 2007

URUNAN PROJECT E-GOVERNMENT

KOLABORASI PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT NASIONAL DALAM

PERSPEKTIF OTONOMI DAERAH


Otonomi daerah merupakan sebuah kebijakan strategis yang memiliki dampak luas. Terbentuknya raja-raja kecil menyebabkan kebijakan nasional menjadi tidak lagi mudah dilaksanakan pada perspektif otonomi. Otonomi itu pula yang melahirkan daerah kaya dan daerah miskin. Kesenjangan antar daerah jadi tidak terelakkan. Termasuk kesenjangan dalam pengembangan Sistem Informasi E-government dan integrasi nasionalnya.

Komitment yang relatif rendah dari pimpinan pusat hingga daerah menyebabkan e-government menjadi tidak terkoordinir dengan baik. Akibatnya terjadi pemborosan luar biasa pada proyek mercu suar e-government, sementara di sisi lain tidak sedikit daerah yang hampir tidak memiliki alokasi dana bagi pengembangan Teknologi Informasi dalam pemerintahan ini. Pada sisi teknis, penerbitan kebijakan nasional di bidang Teknologi Informasi dan e-government yang terlambat menyebabkan daerah mengembangkan e-government tanpa standarisasi teknis, biaya dan mengabaikan integrasi database nasional. Sementara daerah miskin tidak dapat berbuat banyak bagi pengembangan e-government bagi penciptaan good government, clean governance dan pelayanan umum yang terbaik.

Pengembangan e-government terintegrasi nasional ini harus dilaksanakan dalam perspektif otonomidaerah, dalam arti kreatifitas daerah untuk mengembangkan e-government sesuai dengan kebutuhan daerah tetap dijunjung tinggi, sedapat mungkin dihindarinya re-development Sistem Informasi e-government dan Teknologi Informasi daerah yang telah ada untuk menghindari pemborosan anggaran serta penyiapan SDM pemerintahan yang handal untuk bisa mandiri mengelola e-government.

Langkah awal telah ditempuh oleh puluhan daerah melalui pembentukan forum e-government Indonesia dengan

URUNAN PROJECT-nya. Urunan Project merupakan konsep kerjasama antar daerah melalui pembiayaan bersama pengembangan Sistem Informasi dan database e-government dengan harapan akan mampu menekan biaya pengembangan yang selama ini dinilai cukup fantastis namun kurang signifikan memberikan manfaat bagi masyarakat. Sistem Informasi dan database yang dihasilkan Urunan Project akan menjadi Open Source Software sehingga dapat dikembangkan daerah sesuai dengan kebutuhannya.

Urunan Project difokuskan pada pembangunan sebuah pusat studi, penelitian dan pembangunan Sistem Informasi E-government yang kegiatannya dibiaya secara urunan (iuran) oleh para pengelola E-government. Gambaran awal biaya yang diperlukan adalah Rp. 1 juta/Sistem Informasi/Daerah. Melalui urunan project akan dihasilkan suatu Sistem Informasi e-government yang paling memungkinkan untuk integrasi database nasional.


Sumber : www.rachdian.com/component/option,com_docman


PROFESI IT ARCHITEC



Secara gampang, IT Architect adalah orang yang punya peran mendesain suatu system IT, dan bertanggung jawab terhadap desain tersebut. Profesi ini memang belum semapan ataupun "well defined" seperti halnya profesi akuntan, dokter maupun pengacara. Maka itu sekumpulan IT Architect mendirikan IASA (International Association of Software Architect), untuk mengumpulkan IT Architect di seluruh dunia untuk mendefinisikan profesi ini secara lebih formal, mendefinisikan "body of knowledge" & "skill set" untuk profesi ini, mendefinisikan "rigourus training" untuk orang yang ingin berprofesi di bidang ini, termasuk sertifikasi dan legalisasi, seperti halnya dokter ataupun pengacara. IASA dimulai di Austin, Texas, Amerika Serikat, sekarang sudah ada Chapter-nya di negara-negara Asia Tenggara, termasuk di Indonesia yang coba kami jalankan dengan "tidak mudahnya". :)

Seberapa penting sih IT Architect ini? Bayangkanlah software yang digunakan untuk Air Traffic Control System di airport, Life Support System di rumah sakit, system di bursa saham, system di bank, dan seterusnya. Kalau suatu bangunan runtuh karena isu desain, arsitek dan civil engineer-lah yang bertanggunjawab, karena mereka yang mendesain dan merealisasikan bangunan tersebut. Demikian juga di dunia IT, kalau ada pesawat jatuh karena error di Air Traffic Control, kalau ada orang mati karena error di Life Support System, uang yang "hilang" di bank dan seterusnya, seorang IT Architect-lah yang mesti bertanggung jawab. Jadi, "big responsibility!"

Di regional Asia Tenggara, untuk pertama kalinya diadakan symposium untuk para IT Architect ini. Event ini diadakan di Kuala Lumpur. Di event ini, para praktisi Architect di seluruh Asia Tenggara berkumpul. Event ini mendapat support luar biasa dari pemerintah Malaysia karena event ini dibuka oleh Dato' Kong Cho Pa, Deputy Minister of Science, Technology and Innovation Malaysia yang juga ternyata aktif sebagai IASA Patron. Event ini juga dianggap penting oleh para Country Manager dari vendor-vendor besar seperti IBM, Microsoft, Oracle dan SAP. Jarang-jarang Country Manager dari vendor-vendor besar ini bisa berada dalam suatu ruangan. Tanpa diwakili oleh "next layer"-nya. Kenapa para vendor besar ini bersatu dan mendukung? Ini karena IASA adalah organisasi IT Architect yang "vendor agnostic". Para IT Architect dengan berbagai latar belakang teknologi ada di sini.

Sabtu, 22 September 2007

Impian Komputer Masa Depan


Komputer telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan sekarang ini,seperti halnya alat komunikasi semisal handphone.Komputer telah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tak dapat dipisahkan.Komputer telah masuk ke berbagai aspek kehidupan,oleh karena itu kemajuan di dunia Tekhnolgi Informasi sangatlah pesat.Sebagai orang yang berkecimpung dlm bidang IT,rasanya tak berlebihan apabila kita mempunyai angan-angan atau mimpi tentang komputer di masa yang akan datang.Komputer yang saya impikan adalah komputer yang dapat di gunakan siapa saja dan dimana saja.Menjadi fasilitas umum kurang lebih seperti itu,komputer juga digunakan tidak hanya untuk keperluan yang berkaitan dengan bidang tekhnologi tetapi di semua aspek dalam kehidupan.Bukan hanya orang kantoran,mahasiswa atau pelajar saja.Tetapi ibu-ibu rumah tangga,pedagang,bahkan mungkin pemulung sekalipun.Komputer bukan lagi barang yg mewah dan istimewa.Contoh soal apabila Ibu-ibu rumah tangga ingin berbelanja tidak usah jauh-jauh k pasar swalayan/pasar tradisional,cukup di rumah buka internet dan transaksi dgan menggunakan e-commerce.Begitu juga pedagang tidak perlu tawar-menawar harga di tempat,cukup melalui internet untuk melakukan transaksi jual-beli.Bahkan pemulung atau orang-orang kalangan kaum bawah pun dapat menggunakan komputer,contohnya komputer di jadikan fasilitas umum,seperti halnya telepon umum,dengan hanya mengeluarkan duit recehan mereka sudah dapat menggunkan komputer dan dapat mengakses internet.Atau bahkan di buat komputer dan internet gratis di jalan-jalan umum.Bisa digunakan untuk mengetahui berita yang sedang aktual/bisa juga mngetahui laporan lalu lintas agar tak terjebak macet.Mungkin juga komputer telah menjadi alat yang digunakan untuk mengoperasikan alat-alat rumah tangga.Sehingga pekrjaan rumah tangga menjadi mudah seperti memasak,mencuci dsb.
Itulah sekelumit tentang impian saya untuk komputer masa depan,mudah-mudahan impian tersebut bisa terwujud.